Kasihan atau Tertipu

Seminggu yang lalu saya dihubungi oleh salah satu adik kelas SMA melalui sosial media. Dia meminta nomor telepon untuk menghubungi saya secara langsung. Sebut saja namanya Rani. Saya pun menjawabnya untuk menjalin silaturahmi yang sempat terputus. Dia pun mulai bercerita tentang kehidupannya yang mulai berubah semenjak ibunya meninggal tiga bulan lalu. 
foto: ist

Tanpa curiga, saya pun mendengar ceritanya yang kabur dari rumah karena ketahuan meminjam uang kepada temannya untuk prosesi pemakanan ibunya. Alhasil, ia diusir dan ikut temannya yang juga menipunya. Cukup miris memang, kini ia  sendiri di kampung orang dan membantu mengerjakan ladang dengan upah sepuluh ribu rupiah perhari. 

Di akhir pembicaraan ia pun menuturkan sedang membutuhkan uang untuk ongkos pulang ke kotanya. Saya tentunya tersentuh dan berencana membantunya.  Saya pun meminta nomor rekening untuk mentransfer uang yang setidaknya bisa sedikit membantu. Rani pun mengirimkan nomor rekening beserta namanya yang lengkap. Namun, ia menggunakan nomor rekening BCA yang sepengatahuan saya hanya ada di kota padahal menurutnya ia kini berada di desa yang jauh dari akses ATM. 

Saya bingung, kasihan dan takut tertipu. Satu sisi dulu sangat akrab dengan Rani satu sisi penipuan kini banyak terjadi. Saya pun mulai mencari informasi melalui internet ATM BCA yang ada di kota yang dimaksud. Ternyata, ATM itu hanya ada di ibu kota provinsi. Cara lain, saya mencoba menghubungi temannya yang dulu akrab saat masih sekolah. Jawaban yang saya dapat pun tidak mendapat hasil apa-apa. Salah satu mengatakan tidak usah mengirim apapun ke Rani sebelum motifnya jelas karena orang bisa saja berubah karena uang.

Saya pun mengabaikan setiap telepon atau sms yang dikirimkan Rani. Seperti sedikit meneror, saya tidak tahu berapa pesan yang dikirimkannya dalam sehari. Meski telah hampir seminggu sms dan telepon kerap masuk ke handphone dengan kata-kata yang bunyinya hampir sama. Saya mungkin akan terus mengabaikannya dan sedikit menghilangkan nurani...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Saraba atau Sarabba' Dialek yang Berbeda

(a)Susila di Negeri Raja

Dilema TVRI, Afiliasi Politis