Adiksi Membeli Waktu Senggang

Tadi malam saya kesulitan untuk mengupload tulisan di blog ini. Entah karena faktor jaringan internet atau domain yang saya pakai sedang bermasalah.  Selain itu, komunikasi saya terganggu karena tidak dapat dapat mengunakan media sosial. Otomatis informasi terputus di dunia maya. 

Selama ini saya  mengaktifkan berbagai media sosial melalui handphone 24 jam tanpa off. Berkomunikasi melalui dunia maya tanpa jeda. Belum lagi menggunakan internet melalui laptop setidaknya 3-5 jam sehari. Jam tidur pun dikurangi untuk sekadar membuka website yang dianggap penting. Waktu senggang saya habiskan dengan mengakses internet. 

Seperti yang dikatakan Smythe, saat ini orang mencari kesenangan melalui media, seperti dunia maya dan media sosial. Internet menjadi menjadi penuntun  dalam seluruh keputusan pembelanjaan uang dan waktu. Tidak seperti masa lalu waktu senggang itu digunakan  untuk terlibat dalam upaya mencapai kepuasan kultural, bermain cinta, mengunjungi kerabat dan teman, menyiapkan dan mengadakan jamuan makan. 

Saya teringat dua tahun lalu saat harus ke daerah yang signal telephone nyaris tidak ada. Apalagi untuk mengakses internet. Penduduk setempat sepertinya tidak mempermasalahkan ini. Justru saya dan rekan-rekan yang lain seperti berada di planet pluto karena tidak memiliki akses dengan dunia luar. 

Ketergantungan inilah yang menyebabkan saya banyak menghabiskan waktu di depan laptop dan kadang mengabaikan orang sekitar walau sekadar menyapa dan berbagi cerita. Saya kecanduan. Dan saya masih di depan laptop sejak tiga jam yang lalu untuk merangkai tulisan ini...




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Saraba atau Sarabba' Dialek yang Berbeda

(a)Susila di Negeri Raja

Dilema TVRI, Afiliasi Politis