Ayah...Selamat Hari Raya

Katanya hari ini hari ayah. Saya tidak cukup familiar dengan perayaan hari ini. Sejak kapan perayaan ini dicetuskan saya tidak begitu mengerti. Biasanya perayaan ini ditujukan kepada ibu yang dirayakan setiap 22 Desember. Itu pun tidak pernah saya rayakan.
sumber:http://semut25sumerta.blogspot.com/

Semasa masih kecil saya sering bertanya kepada ibu saya, jika saat itu tanggal 22 Desember. Mengapa ada hari ibu sedangkan hari ayah tidak pernah didengungkan. Saya pun tidak memiliki jawaban pasti akan hal itu. Jawaban yang saya terima cenderung tak menjawab apa yang dimaksud dalam pikiran saya. Jawabannya karena yang ada itu "bupati" dan tak ada "pakpati" aneh kan? Pertanyaan itu saya simpan saja dan menghilang seiring waktu.

Hari ini banyak teman-teman yang menulis dalam status media sosialnya "Selamat hari ayah..." Kalimat itu seperti membangunkan alam bawah sadar bahwa kalimat itu ada pada masa kekinian. Lima belas tahun yang lalu pertanyaan ini saya ungkapkan dan sekarang jawabannya, atau mungkin saya yang tidak lagi memperhatikan setiap perayaan yang mulai dilakukan oleh orang-orang sekeliling saya dengan mengadopsi perayaan orang barat, seperti halloween atau valentine.

Kenapa harus ada perbedaan hari ayah atau hari ibu ? Seyogiyanya mereka tidak perlu dibedakan dalam perayaan yang secara substansial tidak menjelaskan apa-apa. Sebagai bentuk penghargaan terhadap mereka? Sebenarnya ada daftar panjang perayaan tatanan itu, ritual secara tidak langsung  melembagakan pemisahan yang secara sosial membedakan maskulinitas dengan dunia maternal. Ada kecenderungan posisi dalam perkawinan sebagai ibu menentukan cara mendapatkan suatu posisi sosial sedangkan ayah tidak.

Dominasi ini mencerminkan maskulinitas seorang ayah tidak bisa tersaingi dengan adanya hari ibu. Toh, kenapa tidak menggunakan hari orang tua seperti yang dirayakan setiap bulan Juni. Adakah perbedaan keduanya? Perayaan ayah atau ibu merupakan satu jalinan yang tidak bisa dibedakan dalam ritual yang tidak memiliki dasar yang jelas. Kecuali kita harus memilih tanpa ayah atau tanpa ibu...


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Saraba atau Sarabba' Dialek yang Berbeda

(a)Susila di Negeri Raja

Dilema TVRI, Afiliasi Politis