Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2014

Raja Uang

Bagaimana yah rasanya menjadi presiden. Tiba-tiba saja saya berpikir seperti itu. Para politisi saat ini sedang gencar-gencarnya mencoba meraih kekuasaan. Ingin duduk di kursi presidenan. Apa yang mereka cari? Kekuasaaan? Uang? Banyak jawaban atas pertanyaan itu. Jika mereka punya uang tentu mereka punya kekuasaan, demikian pula sebaliknya.  Tak sedikit dari mereka yang berlatar belakang pengusaha. Mungkin ungkapan bahwa uang bukan segalanya bisa terbukti disini. Orang tidak pernah merasa puas dengan apa yang dimilikinya. Raja itu sebenarnya bukan hanya uang tapi juga kekuasaan. Kuasa untuk mengatakan ya atau tidak, menguntungkan taua tidak. Toh negara kita, Indonesia ini digerakkan oleh aturan pasar. Siapa yang untung siapa yang rugi.  Saya teringat dengan seseorang yang ingin maju pada pemilu 9 April. Selama ini, ia mungkin tidak pernah menginjakkan kaki di rumah. Karena keinginannya untuk maju pada pemilihan nanti, ia datang mengaku sebagai keluarga. Mungkin saja dia keluar

Majuko Gondrong!!!

Almamater saya tiba-tiba heboh. Bukan karena adanya penemuan baru dalam ilmu pengetahuan atau seorang dosen meraih penghargaan atas dedikasinya dalam dunia pendidikan. Keramaian terjadi di depan rektorat yang dilakukan oleh puluhan mahasiswa yang menolak adanya surat keputusan yang melarang mahasiswanya gondrong. Informasi ini saya dapatkan melalui media sosial. Komentar miring pun ditujukan karena adanya peraturan ini. Ada yang salah jika seseorang gondrong? Hal mendasar apa yang melarang gondrong mendapatkan ilmu pengetahuan? Apa yang salah jika laki-laki memajangkan rambutnya? Terkait kesopanan? Sudahlah, untuk bicara kesopanan hari ini. Gondrong bukan kriminal. Selama ini yang kita lihat, lebih banyak orang rapi dan berdasi yang masuk bui. Saya pikir penampilan  bukan jaminan penentuan baik dan buruknya perilaku sesorang. Gondrong pun tidak seseram yang dibayangkan oleh orang-orang yang mata dan hatinya buta. Lihat saja aktor Nicholas Saputra wajah gantengnya tentu tidak a