Anak Kecil pun Bergoyang

Salah satu BUMN melakukan program kerja dengan dengan berbagai kegiatan. Dalam kegiatan tersebut diselenggarakan berbagai lomba, salah satunya goyang cesar. Lomba ini sepertinya terinspirasi oleh tayangan  hiburan di stasiun swasta. 

Acara hiburan yang awalnya ditayangkan pada dini hari menjelang subuh untuk menghibur umat muslim yang melaksanakan sahur. Tapi, belakangan yang acara ini berubah nama dan ditayangkan setiap akhir pekan. Acara yang hanya menampilkan hiburan semata dan tak menampilkan sisi edukasi sedikit pun. Lihat saja penampilan puluhan penonton yang tanpa malu-malu  bergoyang dengan meliuk-liukkan badannya untuk sekadar mendapat hadiah.Bahkan, tayangan ini justru mengeksplorasi kehidupan pribadi dan keluarga kru acara tersebut. Belum lagi, adanya perlakuan kekerasan dalam konten acara dengan menyapukan tepung ke wajah para pemain. Dan parahnya diikuti oleh hampir semua tayangan hiburan di stasiun tv lain. 

Belum lagi, adanya peniruan dari masyarakat terutama anak-anak menyaksikan goyangan tersebut. Lihat link http://regional.kompas.com/read/2013/10/27/1625499/Tiru.Goyang.Caesar.Siswa.SD.Joget.dan.Buka.Ritsleting.di.Kelas. Seorang anak SD berani membuka retsleting celana di depan teman-temannya karena meniru goyangan tersebut. 

Kembali ke lomba cesar yang diselenggarakan instansi tersebut. Goyang cesar ini diikuti justru anak-anak sekolah dasar. Meski, acara lomba ini untuk semua umur namun rupanya antusias terbesar diikuti anak-anak. Proses peniruan negatif  ini begitu mudah diikuti oleh anak di bawah umur justru difasilitasi oleh institusi pemerintah.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Saraba atau Sarabba' Dialek yang Berbeda

(a)Susila di Negeri Raja

Dilema TVRI, Afiliasi Politis