Beli Gadget dan Kelas baru

Sering kali mendengar teman-teman mengeluh mengenai kondisi handphone yang mulai rusak. Entah karena memang rusak atau gadget keluaran Kanada yang mereka beli beberapa waktu lalu sudah dianggap kuno dan memang tidak bisa bertahan lama. Padahal mulanya gadget ini sangat digemari. Mungkin tergiur oleh handphone baru dengan aplikasi lintas platform. Tergelitik mendengar keluhan tentang handphone yang rusak bersamaan dengan gencarnya promosi menggunakan andro dan ios. Apa ada kaitan atau sekadar kebetulan saja.

Setiap orang memiliki alasan yang berbeda untuk memilih berbagai gadget keluaran terbaru. Apalagi secara finansial mampu membeli apapun gadget baru meskipun tidak mengetahui fungsi aplikasi di dalamnya. Saya teringat cerita seorang teman yang ingin bimbingan skripsi. Ia harus mengajari dosennya menggunakan handphone miliknya. Dosen tersebut memiliki handphone tercanggih produk Korea Selatan dan tidak tahu fungsi aplikasi di dalamnya. Alhasil, bimbingan ini diisi dengan teknik dan cara menggunakan menggunakan gadget terbaru.

Tanpa bermaksud menskreditkan dosen tersebut. Ini hanya contoh dari sekian banyak orang yang berganti-ganti gadget bukan karena fungsinya tapi karena pengaruh promosi di sekelilingnya. Kondisi ini menciptakan orang-orang yang bergerak atas dasar ingin dan bukan karena faktor butuh.

Faktor ingin yang dimiliki pembeli gadget mengambang di level simbolik, simbol-simbol, tanda-tanda yang diyakini menunjukkan kelas seseorang. Alat komunikasi terkomodifikasi menjadi objek konsumsi. Penggunaan barang-barang untuk memfasilitasi teatrikal kehidupan sosial. Kondisi ini dimanfaatkan oleh produsen industri melakukan bujuk rayu melalui ilusi tentang diri (illusions of self). Para pembeli gadget diberi ilusi tentang kelas baru, keunikan, dan gaya. Hal ini merupakan pilihan. Pilihan bagi setiap orang untuk sekadar membeli alat komunikasi atau membeli kelas baru.






Komentar

Postingan populer dari blog ini

Saraba atau Sarabba' Dialek yang Berbeda

(a)Susila di Negeri Raja

Dilema TVRI, Afiliasi Politis