Untuk Apa Menghujat Olga?

Banyak tulisan yang menolak keberadaan Olga syahputra di berbagai stasiun televisi swasta. Banyak yang menolak tapi justru dengan asyiknya tertawa melihat gelagat selebritis yang kelihatan kemayu hingga berjam-jam di depan televisi.

Hal yang aneh adalah ketika menjadikan wacana ini sebagai topik utama dalam pembicaraan masyarakat. Sebenarnya masih banyak permasalahan pada bangsa ini yang butuh kajian yang mendalam agar bisa membantu orang lain. Untuk apa menolak Olga? Ada apa di balik 'menolak Olga?

Pada dasarnya, Olga yang mampu meningkatkan rating televisi swasta sehingga dipilih hampir di setiap acara hiburan, artinya banyak yang nonton dan banyak yang suka. Sehingga, tak ada waktu yang tersisa tanpa diisi oleh Olga and the gank. Tak terkecuali, subuh hari ketika membuka mata yang pertama kali dipandangi di layar kaca mungkin saja adalah Olga.

Saya tidak memuji apalagi membela Olga yang notabene sering melontarkan kata-kata yang kasar dan memaki. Sejauh ini selebritis tersebut juga belum pernah dibui karena ucapannya, penyelesaian hanya berakhir di infotaimen. Lagi pula, tak ada aturan yang melarang seorang selebritis tampil di berbagai media.
doc:karawaninfo.com

Fenomena seperti Olga sebenarnya hasil dari privatisasi kepemilikan media. Privatisasi yang tidak menginginkan persaingan secara objektif sehingga kepemilikan media hanya didominasi oleh orang-orang tertentu saja. Pemilik media yang berasal dari para 'pedagang' yang mencari keuntungan masuk ke ranah indsutri televisi tentu mencari keuntungan. Sehingga, Olga and the gank yang dianggap memiliki kemampuan menjual siaran tentu dijadikan pemain utama. 

Dominasi Olga and the gank juga tidak lepas dari privatisasi selebritis. Lihat saja, orang-orang yang selama ini wara-wiri di layar kaca hanya selebritis yang dekat dengan aktor utama, baik kelurga, sahabat dekat ataupun satu menejemen. Alhasil, wajah yang sama akan ditemukan dalam tayangan dalam waktu yang sama meski berbeda chanel.

Tak perlu menghujat Olga, regulasi belum ada. Tak perlu Olga menjadi sasaran untuk menutup wacana yang lebih penting bagi masyarakat. Jika tak suka Olga, cukup matikan tv!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Saraba atau Sarabba' Dialek yang Berbeda

(a)Susila di Negeri Raja

Dilema TVRI, Afiliasi Politis