Untuk Siapa Kamu Berdoa?

Awal tahun 2014 setiap orang boleh beresolusi. Berharap cemas agar tahun ini akan lebih baik dari sebelumnya. Tapi, adakah yang berubah dari tahun sebelumnya? Mungkin itu hanya angka-angka di almanak yang berusaha kita maknai bahwa harus ada yang berubah.

Entah, kita ingin berubah untuk apa? Supaya kehidupan kita baik-baik saja.Toh, hidup ini tidak akan pernah akan baik-baik saja. Saya tidak habis pikir dengan doa-doa yang dilantunkan setiap orang agar hidupnya akan baik-baik saja di tahun selanjutnya. Bagaimana jika doa itu terkabul dan setiap orang bisa hidup dengan doa dengan kebaikan untuk diri sendiri dan keluarga mereka. Bagaimana dengan orang lain yang tak diucapkan dalam doa. 
doc:javanews

Orang lain yang harus berdoa sendiri agar hidupnya juga akan lebih baik. Orang-orang yang mungkin tidak bisa merayakan pergantian tahun karena sibuk mencari nafkah. Orang yang terbaring sakit karena tidak memiliki keluarga yang mendoakannya agar cepat sembuh. Orang yang lupa berdoa karena mereka mungkin lupa tuhan. Siapa yang mendoakan mereka?

Mungkin tak ada. Saat setiap orang sibuk menyalakan petasan dan kembang api di alun-alun. Saat orang orang berdebat boleh tidaknya merayakan pergantian tahun. Saat orang-orang berlutut memohon keajaiban. Mereka dilupakan karena mereka dianggap bukan siapa-siapa karena berdoa pun kita masih individualistis.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Saraba atau Sarabba' Dialek yang Berbeda

(a)Susila di Negeri Raja

Dilema TVRI, Afiliasi Politis