Sisi Lain Adlina

Apa kabarmu disana? Lama tak bersua. Saya hanya mendengar kabarmu melalui media sosial dan telepon.  Terakhir saya mendengar bahwa kamu akan ke Maumere dan beberapa tempat lain yang pernah kamu jelajahi. 

Tak banyak sebenarnya kata yang bisa saya ungkapkan di usia mu yang semakin bertambah. Beberapa hal detil tak mungkin saya tuliskan disini, biarlah menjadi rahasia indah antara saya, kamu dan kita. Hanya doa tulus bahwa kamu akan selalu sehat demi mencapai mimpimu menjadi  menteri kelautan.

Sangat sulit rasanya merangkai kata untuk sebuah kenangan yang hampir  lima tahun kita jalani. Kalimat yang saya tuliskan tidak mampu menggambarkan apa yang telah kita lalui sejak pertama kali kita menjalin namanya persahabatan. Terlalu melankolis rasanya,  seperti ingin cerita itu terulang kembali.


Saya mengenalmu karena keluarga kecil. Persaudaraan yang rasanya begitu sangat dekat. Kita menyebutnya mufridah. Entah siapa pencetus nama itu, saya juga tak tahu. Persaudaraan yang menghilangkan keegoisan dan individualis yang ada pada diri kita. Jujur saja, meskipun setiap hari kita bersama dan kadang juga berselisih paham, saya tidak pernah menyimpannya dalam hati atau kesal dalam arti yang sebenarnya. 

Mungkin bagi sebagian orang yang mengenalmu, ada yang mengatakan kamu sedikit aneh. Kala teman-teman wanita ke kampus berdandan ala selebritis. Kamu malah dengan cueknya memakai baju dan jins belel yang saya tau, ada beberapa yang kamu dapat dari peninggalan senior yang di simpan di gudang. Bukan karena kamu tidak punya uang untuk membeli semua itu. Tak mengapa, itu bukan hal yang buruk. Tapi, di balik sikap cuek terhadap penampilan, saya bisa menemukan berbagai peralatan membersihkan wajah dan lition berbagai merek di dalam tas mu. Kamu tidak se-ekstrim orang luar bayangkan. Kala malam, jangan kaget jika menemukan wajah putih karena masker tapi badannya tidak kelihatan (hhehehehe -ini mau-maunya saya nulis apa)

Kamu lah yang mengajarkan bahwa kulit putih bukan jaminan seseorang akan disukai. Buktinya, tidak sedikit yang 'dekat' dan berusaha dekat dengan kamu. Bahkan beberapa wanita, terpaksa mengelus dada karena pujaan hatinya dekat dengan dirimu. (hahahaha skandal..uppss). Saya akui, kamu salah satu orang yang sangat perhatian kepada orang lain. Mungkin, itu yang dirasakan orang-orang di sekitarmu dan membuat mereka nyaman. (hati-hati jebakan batman...hahhahah)

Hey, masih ingat kah kisah tentang cerita "selimut dan menyelimuti' ? Upss, cerita ini hanya untuk kaum terbatas. Bagi yang tidak tahu ceritanya, berpikir positif saja. Ini hanya cerita yang selalu membuat saya tersenyum tentang bagaimana jodoh itu sudah ada yang tentukan.  :)

Masih kah kamu membawa makanan aneh di dalam tas mu? Setiap bepergian kamu pasti membawa berbagai jenis cemilan yang rasa dan bentuknya seringkali tidak pernah saya lihat sebelumnya. Belum lagi pasir dan berbagai jenis batuan yang tidak saya mengerti untuk apa, katanya untuk koleksi tapi ujung-ujung hanya menjadi barang rongsokan di sudut ruangan dan menghuni tempat sampah.

Kamu wanita  kuat. Dulu, tidak pernah terpikirkan sebenarnya jika kamu bisa mengangkat galon dengan air yang terisi penuh. Kamu yang memotivasi saya untuk bisa juga dan ternyata memang bisa. Saya juga sebenarnya mengenalmu sebagai perempuan tangguh tapi labil. Sangat labil malah.

Mungkin itu dulu. Saat kita belajar bagaimana kehidupan menuntun kita untuk tahu apa yang kita inginkan.

Semakin berjalannya waktu kamu akan tahu kemana kamu memilih, untuk kembali...

*Selamat ulang tahun Atrasina Adlina...




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Saraba atau Sarabba' Dialek yang Berbeda

(a)Susila di Negeri Raja

Majuko Gondrong!!!