Banci Dipuji dan Dicaci
Tadi saya berniat membeli nasi goreng di warung. Sambil menunggu pesanan saya duduk di depan kursi yang memang disediakan utnuk pengunjung yang berniat untuk membungkus makanan. Saya pun duduk sambil menunggu antrian. Lamuana saya tiba-tiba buyar oleh seorang waria yang berdiri di depan saya sambil membunyikan krecekan. Iaa menyanyi dan sedikit bergoyang walau suaranya sumbang. Entah, lagu apa yang dia nyanyikan. Saya pura-pura tidak peduli dan berusaha tidak melihatnya. Saya teringat dengan mitos di daerah asal saya, bahwa seseorang jika melihat atau bertemu dengan waria akan mendapatkann sial dalam kurun waktu tiga hari Jum'at. Dengan kata lain selama tiga minggu kesialan akan terjadi. Sedikit percaya saya tak bergeming. Saya teringat dengan waria yang lebih senang dipanggil bu Yuli. Masa lalunya ia bekerja sebagai guru PNS. Boleh dibilang kehidupannya tercukupi dan kelurganya juga dari keluarga baik-baik. Namun pencarian jati diri yang menyebabkan ia memilih menjadi wa...